"Happy
birthday, semoga sehat selalu", kalimat ini pasti biasa kamu denger
saat kamu lagi ultah kan?. ya gitu deh, hari ultah katanya jadi yang paling
spesial buat setiap orang. Selain bisa nerima banyak ucapan selamat, pada hari
bersejarah itulah, untuk pertama kalinya kita lahir ke dunia.
Next, buat merayakan
hari ultah itu, banyak temen kita yang kemudian mengadakan pesta atau minimal surprise
kecil, biar tambah ramai suasana. Dan, nggak jarang juga loh, untuk membuat
pesta itu mereka merogoh kocek sampai jutaan bahkan ratusan juta. Katanya sih
buat syukuran karena masih dikasih panjang umur sampai hari ulang tahunnya.
Tapi dibalik
semua kemeriahan itu, apakah kamu sudah tahu friend tentang asal- usul
perayaan ulang tahun?
Dalam buku
Parasit Akidah karya A.D. EL. Marzdedeq disebutkan, pesta ulang tahun pertama
kali diadakan oleh orang Nasrani Romawi. Mereka menyalakan beberapa batang
lilin diatas sebuah kue yang besar. Lilin itu berjumlah sama dengan usia orang
yang berulang tahun. Lilin itu kemudian akan ditiup sambil orang tersebut
menyampaikan harapan dihari ulang tahunnya.
Jadi acara
ulang tahun itu jelas- jelas bukan aturan Islam yang membawa kebaikan. Kalaupun
perayaan itu membawa kebaikan, pastilah Rasulullah, para sahabat, tabi’in dan
tabiut tabi’in sudah terlebih dahulu mencontohkannya. Tapi ternyata, mereka
nggak mengucapkan dan nggak memperingati Ulang Tahun juga tuh.
Pertanyaannya
sekarang, kenapa masih banyak teman- teman kita dilluar sana yang ikut- ikutan
merayakannya ya? bahkan menyamarkan dengan label syukuran, atau milad biar
terkesan lebih islami gitu. Hmm.. ternyata kejadian benerkan apa yang dulu
pernah disabdakan Rasulullah SAW, bahwa
“Kamu akan
mengikuti cara hidup orang-orang sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal,
sehasta demi sehasta. Sehingga jika mereka masuk kedalam lobang biawak kamu
pasti akan memasukinya juga”. Para sahabat bertanya,”Apakah yang engkau maksud
adalah kaum Yahudi dan Nasrani wahai Rasulullah?”Rasulullah menjawab:”Siapa
lagi jika bukan mereka?!”.
Sob, sudah
saatnya kita punya jati diri yang jelas. Hidup nggak sekedar hura- hura ataupun
ikut apa yang asik- asik aja. Kalau kamu ngaku sebagai muslim, tunjukkan dong
identitas kamu yang asli, sehingga kamu tampil beda dan terbedakan dari yang
abal- abal. Termasuk juga dalam hal aturan dan kebiasaan hidup
kamu.
Kalau ada yang
komen, "Kan dalam ulang tahun itu kita berdoa bareng- bareng buat
bersyukur karena udah dikasih panjang umur, sekalian juga buat menyambung
silaturahmi dengan teman- teman". Helloooo...Rasulullah SAW itu adalah
orang yang paling mengerti cara bermasyarakat dan bersosialisasi, plus paling
tahu bagaimana cara menggembirakan para sahabat-sahabatnya. Rasulullah juga
adalah orang yang paling mengerti gimana cara bersyukur dengan cara yang paling
pas banget sesuai dengan Aturan Allah. Tapi sekali lagi, Rasulullah SAW tidak
pernah mencontohkan perayaan yang begituan, bahkan beliau memerintahkan kepada
kita untuk menyelisihinya, atau kalau nggak, berarti kita sama dengan mereka.
Rasulullah SAW
bersabda,
"Barang
siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.”( HR. Ahmad dan
Abu Daud dari Ibnu Umar).
friend, apa iya kamu
yang ngaku muslim disamakan dengan orang- orang kafir?
Seperti kamu
tahu, setiap hari umur kita makin berkurang. Harusnya hal itu membuat kita
sedih dunk, karena berarti jatah waktu kita hidup di dunia tambah berkurang.
Nggak ada guna perayaan yang mewah, kasih selamat atau berharap dikasih ucapan
selamat ulang tahun. Yang seharusnya kita harus lakukan adalah semakin banyak
introspeksi buat pertanggung jawaban kelak dihadapan Allah, saat umur kita udah
habis, dan bukan malah ikut- ikutan merayakan tradisi jahiliyah yang nggak
jelas gitu. Bakalan rugi deh.
Sekali lagi ya,
walaupun sekuat tenaga kamu bilang "sekedar buat syukuran aja" tapi
tetep aja nggak akan diterima oleh Allah, Friend. Nggak percaya, lihat
nih yang disabdakan Rasulullah SAW,
“Barangsiapa
beramal dengan suatu amalan yang “tidak ada perintah dari kami padanya” maka
amalan tersebut TERTOLAK (yaitu tidak diterima oleh Allah).” (HR. Muslim)
So, masih mau
merayakan dan mengucapkan selamat ulang tahun atau berani bilang "Maaf
Sob, Aku nggak akan ucapin selamat ultah buat kamu!"?
0 Responses to "Maaf Sob, Aku Nggak Akan Ucapin Selamat Ultah Buat Kamu!"
Posting Komentar