Dua orang siswa yang baru kenalan sedang ngumpul
bareng. Sambil istirahat bentar dari acara ospek sekolah, merekapun asyik
ngobrol. Salah satu dari mereka kemudian membuka pembicaraan,
“Kamu anak keberapa di rumah?” Kata siswa yang
pertama.
“Aku anak terakhir dari 4 bersaudara” Jawab temannya.
“kakak- kakakmu sudah pada kerja donk pastinya?”
tanyanya kembali.
“Ya, yang satu jadi dokter, jadi pengusaha, dan
montir”
“Montir? Kenapa berbeda sekali? Apa ortumu tidak
kecewa dengan saudaramu itu? Anak-anaknya yang lain jadi “orang” semua, kamupun
sekolah di sekolah favorit ini.”
“Oh nggak, justru karena kakak tertuaku jadi montir
itu, kami adik- adiknya merasa bersyukur. Dia bisa membiayai sekolah kami
sampai akhirnya aku bisa disini. Dan kakakku yang lain malah ada yang jadi
dokter” Jawab temannya.
.........
Friend, sengaja atau tidak, kadang kita gampang banget buat
penilaian tentang seseorang dan sesuatu. Dan selanjutnya, dari penilaian
itu, kita juga gampang memutuskan seperti apa sikap yang akan kita lakukan.
Padahal, kita setujui atau nggak, cara pandang itulah, yang akan membentuk
karakter dan menjelaskan tentang jati diri kita yang sebenarnya.
Kalau kita adalah orang yang positif, alias selalu optimis dan jarang ngeluh atas apapun yang datang ke hidup kita, maka insyaAllah akan baiklah kehidupan kita kedepannya.
Kalau kita adalah orang yang positif, alias selalu optimis dan jarang ngeluh atas apapun yang datang ke hidup kita, maka insyaAllah akan baiklah kehidupan kita kedepannya.
Sebaliknya, kalau kita adalah orang yang cenderung
menilai dengan negatif dan instan atas apapun yang kita lihat dan alami, maka
itu sama saja kita memperburuk kehidupan kita sendiri. May be dengan
kata lain, kita membatalkan doa- doa kebaikan yang kita ingin Allah hadirkan
dalam hidup kita, bahkan sebelum doa itu sempat kita panjatkan.
Satu hal yang harus kita ingat friend, semua orang di
dunia ini diciptakan karena dia penting. No matter apapun pekerjaan dan
status sosial dia, tapi dia tetaplah manusia yang Allah nggak ciptakan dia
dengan sia-sia. Dan semua hal yang terjadi atau diijinkan terjadi oleh Allah,
pasti adalah yang terbaik buat kita. No matter kita mau maki- maki,
nggak setuju dan marah- marah, itu nggak akan nada gunanya. Apa kita mau bilang
kalau kita lebih tahu melebihi Allah SWT ?
So, sebenarnya nggak ada pilihan lain bagi kita di
dunia ini, selain menilai positif, berpikir positif, dan melihat sesuatu selalu
dengan sudut pandang yang positif dan penghargaan yang positif juga. Jangan
pernah underestimate alias memandang rendah seseorang hanya dari
tampilan luar, atau kesan sekilas yang belum tentu bener. Karena hal yang paling
penting adalah bukan tentang siapa dia, tetapi adalah tentang apa yang udah dia
lakukan untuk sesamanya.
Dan jangan pernah sepelekan pemilihan sikap serta cara pandang tentang sesuatu yang akan kita pilih. Karena dari sanalah penentuan atas jati diri dan siapa kita, ditentukan.
( - Khoirony - )
Dan jangan pernah sepelekan pemilihan sikap serta cara pandang tentang sesuatu yang akan kita pilih. Karena dari sanalah penentuan atas jati diri dan siapa kita, ditentukan.
( - Khoirony - )
0 Responses to "Sudut Pandangmu, Harimaumu"
Posting Komentar